Melihat pemberitaan akhir-akhir ini, begitu banyak anak bangsa yang berkelahi
yang satu memperjuangkan yang katanya kepentingan rakyat dan yang satu berjuang untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat lainnya. Miris melihatnya, tapi itulah indonesia tercinta yang merupakan negara dengan khasanah kebhinekaannya.
Satu pertanyaan dalam benak saya ketika melihat unjuk rasa anarkis, "bro, ternyata mahasiswa lebih arogan dari pada Polisi?". ini sebuah kemajuan besar bagi pembangunan karakter kebhayangkaraan yang selama ini diberikan kepada anggota Polri, ternyata polisi mampu bersikap lebih dewasa, polisi mampu memberikan kepastian keamanan bagi warga yang lainnya dan yang lebih penting adalah pengendalian diri polisi lebih baik daripada oknum mahasiswa tersebut, walaupun semuanya itu harus dibayar dengan darah, air mata dan kelukaan yang ditimbulkan akibat pelaksanaan unjuk rasa anarkis.
Polisi berasa dilema yang pahit, kalau boleh berunjuk rasa tentunya kita akan berteriak lebih lantang, maju lebih garang dan berorasi lebih berani. ketika semua harga kebutuhan naik, termasuk kebutuhan BBM ini, polisi juga ikut merasakan naiknya harga BBM, tidak ada prioritas tertentu yang bisa membuat polisi membeli BBM lebih murah, jadi kenapa mereka begitu bernafsu lihat Polisi!!! seolah-olah menjadi vampire yang siap menghisap darah bhayangkara.
Kalau mereka cerdas, tentunya mereka akan mengunjukkan rasa dengan simpati, dengan hati dan dengan nurani, tidak dengan kekerasan dan anarkhisme yang cenderung merugikan banyak pihak. polisi selalu ingin berusaha mengamankan pelaksanaan unjuk rasa, karena ini adalah negara demokrasi yang merupakan kebanggaan negri. polisi berada dalam posisi mengamankan seluruh kegiatan masyarkat baik diminta maupun tidak diminta, itulah tujuan polisi dalam serangkaian kata sederhana tentang khidmatnya tugas polisi
yang satu memperjuangkan yang katanya kepentingan rakyat dan yang satu berjuang untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat lainnya. Miris melihatnya, tapi itulah indonesia tercinta yang merupakan negara dengan khasanah kebhinekaannya.
Satu pertanyaan dalam benak saya ketika melihat unjuk rasa anarkis, "bro, ternyata mahasiswa lebih arogan dari pada Polisi?". ini sebuah kemajuan besar bagi pembangunan karakter kebhayangkaraan yang selama ini diberikan kepada anggota Polri, ternyata polisi mampu bersikap lebih dewasa, polisi mampu memberikan kepastian keamanan bagi warga yang lainnya dan yang lebih penting adalah pengendalian diri polisi lebih baik daripada oknum mahasiswa tersebut, walaupun semuanya itu harus dibayar dengan darah, air mata dan kelukaan yang ditimbulkan akibat pelaksanaan unjuk rasa anarkis.
Polisi berasa dilema yang pahit, kalau boleh berunjuk rasa tentunya kita akan berteriak lebih lantang, maju lebih garang dan berorasi lebih berani. ketika semua harga kebutuhan naik, termasuk kebutuhan BBM ini, polisi juga ikut merasakan naiknya harga BBM, tidak ada prioritas tertentu yang bisa membuat polisi membeli BBM lebih murah, jadi kenapa mereka begitu bernafsu lihat Polisi!!! seolah-olah menjadi vampire yang siap menghisap darah bhayangkara.
Kalau mereka cerdas, tentunya mereka akan mengunjukkan rasa dengan simpati, dengan hati dan dengan nurani, tidak dengan kekerasan dan anarkhisme yang cenderung merugikan banyak pihak. polisi selalu ingin berusaha mengamankan pelaksanaan unjuk rasa, karena ini adalah negara demokrasi yang merupakan kebanggaan negri. polisi berada dalam posisi mengamankan seluruh kegiatan masyarkat baik diminta maupun tidak diminta, itulah tujuan polisi dalam serangkaian kata sederhana tentang khidmatnya tugas polisi
Komentar
Posting Komentar